Pertumbuhan pesat layanan online food delivery di Indonesia mengubah perilaku konsumen dalam pembelian makanan menggunakan aplikasi digital. Namun penelitian mengenai perilaku pengguna aplikasi layanan online food delivery ini masih terbatas. Dalam penelitian sebelumnya, variabel brand image dan income sebagai moderator terbukti memengaruhi continuance intention di sektor lain, namun belum banyak dieksplorasi dalam konteks online food delivery. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi continuance intention pengguna online food delivery di Indonesia serta mengisi kesenjangan tersebut dengan mengeksplorasi pengaruh brand image serta peran income sebagai moderator terhadap continuance intention pengguna aplikasi online food delivery di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi Expectation-Confirmation Model (ECM) yang diperluas dengan variabel tambahan seperti brand image, price saving orientation, dan perceived convenience. Income (pendapatan) digunakan sebagai variabel moderator untuk melihat pengaruh berdasarkan tingkat pendapatan pengguna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kuantitatif dengan mengembangkan model dan hipotesis, merancang kuesioner, serta melakukan pengumpulan dan analisis data. Sebanyak 409 responden dengan pengalaman sebelumnya menggunakan layanan online food delivery dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan diproses dengan software AMOS. Hasilnya menunjukkan bahwa confirmation, perceived usefulness, satisfaction, dan perceived convenience berpengaruh positif terhadap continuance intention. Sebaliknya, brand image dan price saving orientation tidak berpengaruh signifikan. Income memoderasi hubungan antara perceived usefulness dan continuance intention, dengan pengaruh yang lebih kuat pada pengguna berpendapatan rendah. Temuan ini memberikan wawasan bagi penyedia layanan untuk meningkatkan retensi, khususnya pada pengguna dengan pendapatan rendah
Copyrights © 2025