Peningkatan prevalensi kelebihan berat badan di kalangan mahasiswa menjadi isu kesehatan yang semakin nyata, terutama akibat perubahan gaya hidup yang cenderung sedentari. Aktivitas fisik yang rendah dan durasi duduk yang tinggi diketahui berkontribusi terhadap peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sedentary lifestyle dan status IMT pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross-sectional) dengan melibatkan 30 mahasiswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner terkait durasi aktivitas sedentari harian dan pengukuran langsung berat serta tinggi badan untuk menentukan IMT. Analisis hubungan dilakukan menggunakan uji chi-square dan perhitungan prevalence ratio (PR) dengan tingkat signifikansi p<0,05. Sebanyak 90% responden memiliki IMT ideal, dan 10% mengalami kelebihan berat badan. Mahasiswa dengan sedentary lifestyle tinggi (>5 jam/hari) memiliki risiko 7 kali lebih besar mengalami IMT lebih dibandingkan kelompok sedentari rendah (PR = 7,00; CI 95% = 1,63–48,17; p = 0,0035). Hasil ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara durasi sedentari dan peningkatan IMT. Sedentary lifestyle yang tinggi berkorelasi signifikan dengan peningkatan IMT pada mahasiswa. Intervensi edukatif dan promotif untuk mengurangi waktu sedentari serta meningkatkan aktivitas fisik sangat diperlukan di lingkungan perguruan tinggi.
Copyrights © 2025