Perkembangan bisnis kuliner makanan di Kota Semarang berdampak meningkatnya permintaan bawang merah goreng. Permintaan bawang merah goreng juga berdampak pada produktifitas di UKM brambang goreng “Berkah Arstyaji”. Untuk meningkatkan produktifitas dan kualitasnya berdasar permitaan customer, UKM tersebut menggunakan mesin tepat guna mesin pengiris bawang merah. Namun dalam penggunaannya selama ini ternyata masih menyimpan permasalahan yang perlu upaya penyelesaiannya. Permasalahan tersebut adalah ketidak seragaman hasil irisan bawang merah yang berdampak pada kualitas bawang goreng yang tidak homogen dan produktifitasnya kurang. Ketidak seragaman hasil irisan biasannya diselesaikan dengan alat serut tangan. Hasil survey lapangan ditemukan penyebab ketidak seragaman hasil irisan bawang merah disebabkan posisi pisau pengiris yang terpasang mendatar (0 derajat) pada disk mesin, sedangkan kurangnya produktifitas karena menggunkan mata pisau tunggal. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan mesin perajang bawang merah di pelaku UKM Brambang Goreng “Berkah Arsetyaji” Semarang. Solusi untuk mengatasi permasalahan UKM tersebut adalah mengembangkan mesin pengiris bawang merah dengan posisi sudut pisau pengiris 45 derajat, menggunakan mata pisau jamak (dua pisau), putaran motor yang dapat diatur, dan efisien listrik yang digunakan. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan UKM Brambang Goreng “Berkah Arsetyaji” mencakupi survey lapangan, perancangan mesin, fabrikasi mesin, uji coba mesin, pelatihan, dan pendampingan. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat memberikan hasil bahwa adanya peningkatan kuantitas dan kualitas hasil irisan bawang merah yang berdampak pada peningkatan kuantitas dan kualitas brambang goreng yang dihasilkan dam pemenuhan kebutuhan customer yang terus meningkat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025