Education constitutes the transmission of knowledge, competencies, and habits within a community through learning activities, training, or research. Posyandu cadres possess strategic functions as healthcare providers positioned within the reach of posyandu targets with higher interaction intensity compared to other health personnel. Educational levels of posyandu cadres in Wonorejo encompass elementary, junior high, and senior high school levels, with none achieving higher education. Based on interviews with six cadres, four stated that services are provided only when community members come, but no proactive efforts exist when no one comes. This research aims to identify correlations between educational levels and attitudes of posyandu cadres toward posyandu program implementation in Wonorejo Village. Research methodology employed analytical surveys with cross-sectional approaches. Analysis results demonstrate correlations between education and attitudes toward posyandu program implementation, evidenced by Fcount values exceeding Ftable at 20.186 3.320 in simultaneous testing. Partial testing shows educational levels toward posyandu program implementation with Tcount 4.198 Ttable 2.042, while attitude variables toward posyandu program implementation yield Tcount 3.552 Ttable 2.042. Conclusions indicate the existence of significant relationships between educational factors and attitudes toward posyandu program implementation in Wonorejo Village, Poncokusumo District, Malang.ABSTRAKProses pendidikan merupakan transfer pengetahuan, kompetensi, dan kebiasaan suatu kelompok masyarakat melalui aktivitas pembelajaran, pelatihan, atau riset. Kader Posyandu memiliki fungsi strategis sebagai penyedia layanan kesehatan yang berada dalam jangkauan sasaran posyandu dengan intensitas interaksi yang lebih tinggi dibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Tingkat pendidikan kader posyandu di Wonorejo mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA, tanpa ada yang mencapai perguruan tinggi. Berdasarkan wawancara dengan enam kader, empat di antaranya menyatakan bahwa pelayanan diberikan hanya ketika masyarakat datang, namun tidak ada upaya proaktif jika tidak ada yang datang. Tujuan riset ini adalah mengidentifikasi korelasi antara tingkat pendidikan dan sikap kader posyandu terhadap implementasi program posyandu di Desa Wonorejo. Metodologi penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi antara pendidikan dan sikap terhadap pelaksanaan program posyandu, yang dibuktikan melalui nilai Fhitung yang melampaui Ftabel yaitu 20.186 3.320 pada pengujian simultan. Pengujian parsial menunjukkan tingkat pendidikan terhadap pelaksanaan program posyandu dengan nilai Thitung 4.198 Ttabel 2.042, sedangkan variabel sikap terhadap pelaksanaan program posyandu menghasilkan Thitung 3.552 Ttabel 2.042. Kesimpulan menunjukkan eksistensi hubungan signifikan antara faktor pendidikan dan sikap terhadap implementasi program posyandu di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Malang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025