Fenomena cyberbullying yang berkembang pesat di era digital telah menimbulkan dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan prestasi akademik siswa sekolah menengah. Akses media sosial tanpa batas dan sifat anonim perilaku perundungan daring meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan gangguan harga diri yang berujung pada penurunan motivasi belajar dan kualitas interaksi sosial siswa. Penelitian ini bertujuan menganalisis keterkaitan antara cyberbullying, krisis emosional remaja, dan implikasinya terhadap pencapaian akademik siswa SMA NU Palangka Raya. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dengan melibatkan 11 siswa kelas XI MIPA yang memiliki pengalaman langsung terkait cyberbullying, melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban cyberbullying mengalami tekanan psikologis berkelanjutan yang menghambat konsentrasi, menurunkan kepercayaan diri, serta berdampak negatif pada hasil belajar. Temuan ini menegaskan urgensi strategi pencegahan dan intervensi holistik berbasis literasi digital, keterampilan sosial-emosional, serta dukungan konseling untuk membangun lingkungan belajar yang aman, bebas kekerasan digital, dan mendukung kesejahteraan psikologis siswa
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025