Genus Syzygium telah banyak diteliti karena potensinya dalam menetralkan radikal bebas yang diketahui berperan dalam perkembangan penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau dan membandingkan aktivitas antioksidan dari berbagai spesies Syzygium dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Kajian dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif melalui telaah literatur terhadap sepuluh artikel ilmiah. Berdasarkan hasil kajian, ekstrak daun Syzygium zollingerianum menunjukkan potensi antioksidan tertinggi dengan nilai IC₅₀ sebesar 0,57 μg/mL, melampaui efektivitas vitamin C sebagai pembanding. Aktivitas tinggi juga ditunjukkan oleh ekstrak biji S. polycephalum (IC₅₀ = 5,246 ppm) dan kulit batang S. guineense (IC₅₀ = 5,62 ppm). Beberapa studi menunjukkan bahwa daun S. polyanthum memiliki aktivitas sangat kuat dengan nilai IC₅₀ antara 13–15 ppm. Aktivitas kuat juga ditemukan pada buah Lobi-lobi (IC₅₀ = 50,01 ppm) dan daging buah kupa (IC₅₀ = 58,08 ppm). Sementara itu, aktivitas sedang hingga lemah ditemukan pada daun pucuk merah (IC₅₀ = 337 ppm), daun jamblang (IC₅₀ = 162,2 ppm), dan kulit batang jamblang (IC₅₀ = 164,3 ppm), sedangkan fraksi n-heksan menunjukkan aktivitas sangat lemah (IC₅₀ = 5235,6 ppm). Variasi aktivitas ini dipengaruhi oleh bagian tanaman, jenis pelarut, dan kandungan senyawa bioaktif seperti fenolik dan flavonoid. Kesimpulannya, spesies seperti S. zollingerianum, S. polycephalum, dan S. guineense memiliki potensi tertinggi, dengan bagian daun, biji, dan kulit batang sebagai sumber antioksidan paling efektif untuk aplikasi kesehatan preventif.
Copyrights © 2025