LEBAH
Vol. 18 No. 4 (2025): July: Pengabdian

National defense policy based on readiness against non-military threat

Susanto, Setyo Hani (Unknown)
Supriyadi, Asep Adang (Unknown)
Harefa, Faonaso (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jul 2025

Abstract

Penelitian ini membahas urgensi implementasi dan penerapan sistem pertahanan rakyat semesta sebagai pendekatan adaptif dan strategis dalam memperkuat ketahanan nasional Indonesia di tengah ancaman multidimensi yang semakin kompleks dan dinamis. Ancaman terhadap keamanan negara saat ini tidak hanya berasal dari aspek militer yang bersifat fisik, tetapi juga mencakup serangan siber, disinformasi, pandemi, sabotase ekonomi, dan perubahan iklim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka terhadap literatur ilmiah, dokumen kebijakan pertahanan negara, serta praktik internasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi pertahanan rakyat semesta di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti lemahnya koordinasi lintas sektor, tumpang tindih regulasi, keterbatasan anggaran, dan rendahnya literasi pertahanan masyarakat. Keberhasilan sistem ini sangat bergantung pada keterlibatan aktif seluruh elemen Mengingat bahwa bangsa terdiri atas elemen pemerintah, sektor swasta, komunitas akademik, dan masyarakat sipil, maka penguatan sistem pertahanan nasional memerlukan pendekatan kolaboratif lintas sektor. Untuk menjawab tantangan tersebut, penelitian ini merekomendasikan lima langkah strategis yang saling melengkapi. Pertama, diperlukan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan pertahanan guna menciptakan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap dinamika ancaman kontemporer. Kedua, peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi prasyarat utama melalui pendidikan, pelatihan, serta rekrutmen berbasis kompetensi. Ketiga, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas operasional sehari-hari diharapkan dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi sistem pertahanan. Keempat, transformasi budaya kerja harus dilakukan melalui pengurangan struktur hierarki yang berlebihan serta penerapan sistem merit dalam pembinaan karier aparatur pertahanan. Kelima, penguatan dukungan anggaran dan komitmen politik yang proporsional setara dengan negara-negara lainmerupakan landasan keberlanjutan pembangunan pertahanan jangka panjang.

Copyrights © 2025