Industri kimia dan minyak serta gas memiliki risiko tinggi terhadap paparan zat beracun seperti hydrogen sulfida (H₂S), benzena, dan ammonia yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko paparan zat beracun di lingkungan kerja serta menilai efektivitas upaya pengendalian yang telah diterapkan. Metode yang digunakan adalah literature review terhadap berbagai jurnal dan laporan kasus dalam lima tahun terakhir yang membahas paparan zat toksik di industri migas. Hasil menunjukkan bahwa paparan H₂S di sumur produksi PT XYZ dapat mencapai >4.000 ppm, benzena di laboratorium kilang mencapai 5 ppm (di atas NAB), dan paparan ammonia di pabrik pupuk meski masih dalam batas NAB tetap menimbulkan gangguan saluran pernapasan. Pengendalian yang diterapkan meliputi penggunaan metode ALOHA, FMEA, dan HAZOP serta penerapan hierarki pengendalian risiko. Rekomendasi dari studi ini adalah perlunya peningkatan deteksi dini, pelatihan pekerja, evaluasi berkala sistem keselamatan, dan pendekatan terpadu antara teknologi, manajemen, dan edukasi guna menekan risiko paparan zat beracun di tempat kerja.
Copyrights © 2025