Kota Malang merupakan salah satu kota yang juga mengalami fenomena urban sprawl. Urban sprawl menyebabkan berbagai dampak negatif, salah satunya adalah penurunan kualitas hidup masyarakat. Pada beberapa kelompok permukiman, masyarakat dinilai masih memiliki kualitas hidup yang rendah. Konsep yang dirancang untuk mengatasi permasalahan ini adalah penerapan kota kompak. Konsep kota kompak dikatakan mampu mendorong kesejahteraan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Maka, untuk mengembangkan konsep kota kompak yang sesuai untuk diimplementasikan di Kota Malang, perlu dilakukan perumusan model pengaruh tingkat kekompakan permukiman terhadap kualitas hidup masyarakat. Teknik analisis yang digunakan berupa analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat kekompakan permukiman dengan kualitas hidup masyarakat baik pada perumahan formal maupun perumahan informal. Pada model regresi perumahan formal maupun perumahan informal, variabel dengan pengaruh paling besar pada adalah kepadatan fasilitas publik dengan nilai standardized coefficient sebesar 1,061 untuk perumahan formal dan 1,032 untuk perumahan informal. Pemenuhan fasilitas publik merupakan hal utama dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat agar masyarakat dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan akan fasilitas publik, sehingga beberapa variabel seperti pendidikan dan kesehatan pada kualitas hidup masyarakat terpenuhi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025