Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan luar negeri Indonesia pasca pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara. Perubahan geopolitik domestik ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada posisi dan strategi diplomasi Indonesia di kancah internasional. Pemindahan ibu kota tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga memiliki dimensi strategis yang dapat mempengaruhi hubungan luar negeri, baik dalam konteks regional maupun global. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis kebijakan dan wawancara, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana pemerintah Indonesia beradaptasi dengan perubahan ini serta apa tantangan yang dihadapi pemerintah Indonesia pasca pemindahan ibu kota negara dan bagaimana pemindahan ibu kota menjadi bagian dari agenda diplomasi ekonomi, politik, dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nusantara, sebagai ibu kota baru, dirancang untuk menjadi pusat diplomasi hijau dan ketahanan ekonomi yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yang diharapkan meningkatkan posisi Indonesia dalam forum internasional. Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan dalam transisi kebijakan luar negeri yang berkaitan dengan infrastruktur diplomatik, perubahan dinamika kekuatan regional, dan upaya Indonesia untuk mempertahankan peran aktif di kawasan ASEAN dan G20.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025