Keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) menjadi perhatian yang mendesak, terutama karena maraknya metode ceramah yang kurang mendorong deep kognitif engagement. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI) terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Metodologi yang digunakan adalah gabungan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, menggabungkan desain quasi-eksperimental dengan kelompok kontrol non-ekuivalen untuk analisis kuantitatif, dilengkapi dengan studi observasional dan wawancara untuk eksplorasi kualitatif. Penerapan ANCOVA pada analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sebagaimana dibuktikan oleh hasil uji F (2, 26) = 65,14, p = 0,021, dengan effect size ?² = 0,95. Hasil uji LSD menunjukkan bahwa skor berpikir kritis siswa yang telah diajarkan menggunakan media AI secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lain (p < 0,001). Hasil penelitian mendukung hipotesis tersebut, sebagaimana ditunjukkan oleh temuan kualitatif. Temuan ini menunjukkan bahwa AI mendorong keterlibatan siswa secara aktif, refleksi kritis, dan respons analitis. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penggabungan AI dalam konteks pembelajaran PPKn kondusif bagi pengembangan keterampilan berpikir kritis abad ke-21, sehingga menggarisbawahi perlunya adopsi AI secara luas dalam praktik pendidikan kewarganegaraan. Kata Kunci: Kecerdasan buatan, Berpikir kritis, Media pembelajaran
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025