Insomnia merupakan gangguan tidur atau kondisi tidur non-restoratif. Tanaman herbal Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) dan Daun Selada (Lactuca sativa) terbukti memiliki efek hipnotik-sedatif. Kombinasi kedua tanaman herbal tersebut diformulasikan menjadi patch transdermal untuk memaksimalkan efektivitas terapi dan mengurangi efek samping. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi etanol 96% dan skrining fitokimia dilakukan pada ekstrak untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder didalamnya. Patch transdermal diformulasikan menggunakan pemilihan matriks dengan perbandingan konsentrasi HPMC:PVP 5:7 (F1), 6:6 (F2), and 7:5 (F3). Evaluasi patch yang dilakukan meliputi pengamatan organoleptik, ketebalan patch, pH, dan ketahanan lipat. Uji efek sedatif dilakukan dengan traction test terhadap mencit jantan (Mus muculus L.). Rendemen ekstrak daun selada yang mengandung flavonoid, tanin, dan saponin sebesar 56,8%, sedangkan pada ekstrak Biji Pala sebesar 28,03%. Formula dengan karakteristik optimal adalah F2 yang mempunyai ketebalan 0,19 mm, pH 4,8, dan daya tahan lipat lebih dari 200 kali. Formulasi dengan respon sedatif yang bekerja paling baik adalah F2 dan F3. Dapat disimpulkan bahwa F2 diklaim sebagai formula optimal dari efek sedatif untuk terapi insomnia.
Copyrights © 2025