Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media sosial, motivasi belajar, dan lingkungan belajar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMK Negeri di Jakarta Barat. Pendekatan kuantitatif asosiatif kausal digunakan dengan sampel 141 siswa kelas XI jurusan Akuntansi Keuangan Lembaga dari SMKN 11, 17, dan 45, dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring dan dianalisis menggunakan SPSS 26 dengan uji statistik deskriptif, validitas, reliabilitas, normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, serta regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa media sosial (β=0,069, p=0,035), motivasi belajar (β=0,452, p=0,000), dan lingkungan belajar (β=0,447, p=0,000) secara parsial dan simultan (F=105,483, p=0,000) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis, dengan lingkungan belajar memiliki pengaruh terkuat (B=0,959). Adjusted R² sebesar 0,760 menunjukkan 76% variasi kemampuan berpikir kritis dijelaskan oleh ketiga variabel, sedangkan 24% dipengaruhi faktor lain. Implikasinya, sekolah perlu mengintegrasikan media sosial secara strategis, meningkatkan motivasi intrinsik, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk mengoptimalkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Copyrights © 2025