Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif dan perlu diatasi dengan memanfaatkan senyawa antioksidan dari bahan alam. Bawang suna (Allium schoenoprasum L.) merupakan tanaman asal Kalimantan Tengah yang banyak digunakan sebagai bumbu dapur sekaligus obat herbal oleh masyarakat Dayak, serta diduga memiliki aktivitas antioksidan karena kandungan metabolit sekundernya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% umbi bawang suna segar dan hasil fermentasi menggunakan metode ABTS (2,2′-azinobis-(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid)). Proses fermentasi dilakukan selama 7 hari pada suhu 70–80°C dilanjutkan ekstraksi metode maserasi dengan etanol 96%. Skrining fitokimia secara kualitatif dan uji antioksidan dengan metode spektorofotometri UV-Vis dengan senyawa radikal bebas ABTS. Pembanding yang digunakan yaitu kuersetin. Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak etanol umbi bawang suna segar dan hasil fermentasi positif mengandung alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, dan triterpenoid. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan nilai IC₅₀ ekstrak segar sebesar 180,277 ppm, hasil fermentasi sebesar 175,536 ppm, dan kontrol positif kuersetin sebesar 4,499 ppm. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% umbi bawang suna baik kondisi segar maupun fermentasi memiliki aktivitas antioksidan kategori lemah.
Copyrights © 2025