Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika partisipasi politik generasi muda dalam pemilihan umum (Pemilu) di era media sosial. Generasi muda, yang merupakan kelompok demografis dominan dalam penggunaan media digital, memainkan peran penting dalam proses demokrasi. Namun, tingkat partisipasi mereka dalam politik formal sering kali dinilai rendah. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan wawancara mendalam terhadap pemilih muda, penelitian ini menemukan bahwa media sosial berperan ganda: sebagai sarana informasi politik yang meningkatkan kesadaran politik, sekaligus sebagai ruang ekspresi yang membentuk identitas dan opini politik generasi muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi politik generasi muda tidak lagi terbatas pada pemungutan suara, tetapi juga mencakup partisipasi digital seperti kampanye daring, diskusi politik di media sosial, dan aktivisme berbasis platform digital. Namun demikian, tantangan seperti disinformasi, polarisasi opini, dan apatisme politik masih menjadi hambatan yang signifikan. Penelitian ini merekomendasikan penguatan literasi digital dan politik di kalangan generasi muda agar partisipasi mereka tidak hanya aktif, tetapi juga kritis dan bertanggung jawab.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025