Penelitian ini mengkaji strategi adaptasi sosial dan resiliensi komunitas menghadapi banjir di Kecamatan Kemuning, Palembang. Masyarakat mengembangkan adaptasi berbasis lokal seperti gotong royong, modifikasi rumah, dan penggunaan media sosial, meski terkendala sumber daya dan teknologi. Modal sosial dan jaringan informal menjadi kunci ketangguhan. Temuan menunjukkan adaptasi bersifat kontekstual, dipengaruhi karakteristik wilayah dan hubungan sosial. Studi ini menyarankan kolaborasi antar-pemangku kepentingan untuk memperkuat resiliensi, dengan rekomendasi pelatihan kebencanaan, sistem peringatan dini, dan forum kolaboratif. Penelitian menegaskan pentingnya pendekatan partisipatif dan penguatan kearifan lokal dalam manajemen risiko bencana.
Copyrights © 2025