Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh remunerasi dewankomisaris dan direksi terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yangdiukur menggunakan Return on Assets (ROA) dan Tobin's Q menjadi variabeldependen dalam penelitian ini, sedangkan gaji dewan komisaris dan direksiberfungsi sebagai variabel independen. Data sekunder yang digunakan dalampenelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untukperiode 2021 hingga 2024. Sampel penelitian ini terdiri dari 41 perusahaanyang dipilih melalui sampling purposif. Teknik analisis data yang digunakanadalah analisis regresi data panel. Berdasarkan hasil penelitian, terdapatketidakkonsistenan antara Model 2 (Tobin's Q) dan Model 1 (ROA).Pembayaran remunerasi kepada dewan komisaris tidak akan meningkatkankinerja perusahaan, menurut ROA dan Tobin's Q. Remunerasi dewan komisarismemiliki korelasi positif dan signifikan secara statistik dengan laba atas aset(ROA) yang diantisipasi untuk perusahaan, tetapi tidak ada korelasi antara gajidewan komisaris dan Tobin's Q yang diantisipasi untuk perusahaan yang sama.Menurut Tobin's Q, remunerasi dewan komisaris dan direksi tidak secarasignifikan mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun, ketika kedua bentukremunerasi dipertimbangkan bersama, efeknya positif dan secara statistiksignifikan, menurut return on assets (ROA).
Copyrights © 2025