Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT MAHAKAM BERLIAN SAMJAYA Rosdiyati, Rosdiyati
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI Vol 3 No 1 (2019): JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
Publisher : LPPM Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.103 KB) | DOI: 10.35141/jraj.v3i1.653

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan pendapatan atas penjualan angsuran berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 23 pada PT. Mahakam Berlian Samjaya. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pencatatan atas pendapatan usaha oleh perusahaan pada akhir periode 2015 sebesar Rp. 55.895.149.000,- Setelah dilakukan penyesuaian dan perhitungan kembali berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan diperoleh pendapatan usaha pada Laporan Laba Rugi perusahaan sebesar Rp. 54.980.029.000,- dari perhitungan tersebut terdapat selisih sebesar Rp. 915.120.000,- yang seharusnya oleh perusahaan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Selain itu terdapat kesalahan dalam pencatatan biaya gaji yang pada perusahaan sebesar Rp. 650.565.000,- setelah dilakukan penyesuaian mengalami penurunan menjadi Rp. 596.351.250,- karena adanya selisih perhitungan sebesar Rp. 54.213.750,- yang seharusnya oleh perusahaan dicatat sebagai gaji dibayar dimuka. Maka demikian laporan keuangan perusahaan akan menjadi wajar untuk disajikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan pendapatan pada PT.Mahakam Berlian Samjaya tidak sesuai dengan PSAK No. 23 karena terdapat kesalahan dalam pencatatan transaksi sehingga mempengaruhi terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan pada perusahaan, maka hipotesis diterima. Pengukuran pendapatan berdasarkan nilai wajar imbalan yang diterima dalam bentuk kas atau setara kas dalam bentuk satuan rupiah , hal ini telah sesuai dengan PSAK No. 23 maka hipotesis ditolak. Pada pengungkapan pendapatan tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan tidak dapat diukur secara andal, hal ini tidak sesuai dengan PSAK No. 23 maka hipotesis diterima. Jadi kesimpulan dari seluruh variabel menunjukkan bahwa hipotesis ditolak
Tren Penghindaran Pajak Perusahaan Transportasi Di Indonesia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2017-2021 Kurniyawati, Indah; Rosdiyati, Rosdiyati; Nurjana, Fitri
Jurnal Ekonomi, Akuntansi dan manajemen Indonesia (JEAMI) Vol. 1 No. 02 (2023): Jurnal Ekonomi, Akuntasi dan Manajemen Indonesia (JEAMI), Mei 2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/jeami.v1i02.64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren penghindaran pajak perusahaan transportasi dalam jangka pendek. Dari analisis tren penghindaran pajak dalam jangka waktu yang relatif pendek dapat diketahui bahwa Sebagian besar melakukan penghindaran pajak dengan melaporkan laporan merugi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan data sekunder laporan keuangan perusahaan transportasi tahun 2017-2021. Ukuran penghindaran pajak menggunakan ETR dan CETR. Hasilnya bahwa tren penghindaran pajak perusahaan transportas tinggi yang dilihat dari nilai ETR dan CETR yang kecil.
Pengaruh Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Nurjanah, Fitri; Nafsi, Ananda Izzatun; Syafik, Mohammad; Rosdiyati, Rosdiyati
Jurnal Ekobismen Vol 5, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Jabal Ghafur, Sigli. Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jeko.v5i2.3206

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara gaji dewan komisaris dan direksi dengan hasil keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan yang diukur menggunakan Return on Assets (ROA) dan Tobin's Q menjadi variabel dependen dalam penelitian ini, sedangkan gaji dewan komisaris dan direksi berfungsi sebagai variabel independen. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2018 hingga 2022. Sampel penelitian ini terdiri dari 41 perusahaan yang dipilih melalui sampling purposif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat ketidakkonsistenan antara Model 2 (Tobin's Q) dan Model 1 (ROA). Pembayaran remunerasi kepada dewan komisaris tidak akan meningkatkan kinerja perusahaan, menurut ROA dan Tobin's Q. Remunerasi dewan komisaris memiliki korelasi positif dan signifikan secara statistik dengan laba atas aset (ROA) yang diantisipasi untuk perusahaan, tetapi tidak ada korelasi antara gaji dewan komisaris dan Tobin's Q yang diantisipasi untuk perusahaan yang sama. Menurut Tobin's Q, remunerasi dewan komisaris dan direksi tidak secara signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun, ketika kedua bentuk remunerasi dipertimbangkan bersama, efeknya positif dan secara statistik signifikan, menurut return on assets (ROA).
Pengaruh Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Nurjanah, Fitri; Nafsi, Ananda Izzatun; Syafik, Mohammad; Rosdiyati, Rosdiyati
Jurnal Ekobismen Vol 5, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Jabal Ghafur, Sigli. Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jeko.v5i2.3157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh remunerasi dewankomisaris dan direksi terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yangdiukur menggunakan Return on Assets (ROA) dan Tobin's Q menjadi variabeldependen dalam penelitian ini, sedangkan gaji dewan komisaris dan direksiberfungsi sebagai variabel independen. Data sekunder yang digunakan dalampenelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untukperiode 2021 hingga 2024. Sampel penelitian ini terdiri dari 41 perusahaanyang dipilih melalui sampling purposif. Teknik analisis data yang digunakanadalah analisis regresi data panel. Berdasarkan hasil penelitian, terdapatketidakkonsistenan antara Model 2 (Tobin's Q) dan Model 1 (ROA).Pembayaran remunerasi kepada dewan komisaris tidak akan meningkatkankinerja perusahaan, menurut ROA dan Tobin's Q. Remunerasi dewan komisarismemiliki korelasi positif dan signifikan secara statistik dengan laba atas aset(ROA) yang diantisipasi untuk perusahaan, tetapi tidak ada korelasi antara gajidewan komisaris dan Tobin's Q yang diantisipasi untuk perusahaan yang sama.Menurut Tobin's Q, remunerasi dewan komisaris dan direksi tidak secarasignifikan mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun, ketika kedua bentukremunerasi dipertimbangkan bersama, efeknya positif dan secara statistiksignifikan, menurut return on assets (ROA).