Pembangunan transportasi sungai memiliki peran penting dalam meningkatkan konektivitas wilayah pedalaman seperti Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, dimana lebih dari 70% desa masih bergantung pada jalur air sebagai akses utama. Namun, upaya pembangunan infrastruktur tanpa pemberdayaan masyarakat berisiko menghambat keberlanjutan program tersebut. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi Pemerintah Daerah Mahakam Ulu dalam menyelaraskan pembangunan transportasi sungai dengan pemberdayaan masyarakat setempat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam kepada pejabat pemerintah, tenaga kesehatan, aktivis masyarakat, dan warga pengguna transportasi, serta analisis dokumen resmi seperti RPJMD dan laporan dinas terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah daerah telah melakukan revitalisasi dermaga, normalisasi alur sungai, serta memberikan subsidi perahu motor dan pelatihan teknis kepada masyarakat. Meskipun demikian, tantangan utama seperti keterbatasan anggaran, rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan fasilitas, serta dampak lingkungan akibat pengerukan sungai masih menghambat keberlanjutan program. Partisipasi aktif masyarakat, penguatan kapasitas lokal, dan inovasi pembiayaan menjadi faktor kunci untuk keberlanjutan pembangunan transportasi sungai yang berdaya guna. Penelitian ini merekomendasikan perlunya integrasi antara pembangunan fisik dan pemberdayaan sosial untuk mewujudkan transportasi sungai yang inklusif dan berkelanjutan.
Copyrights © 0000