Ketersediaan listrik yang belum merata di daerah-daerah terpencil masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Salah satu solusi yang efektif dan ramah lingkungan adalah pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), yang memanfaatkan aliran air kecil untuk menghasilkan energi listrik. Di dalam sistem ini, turbin cross-flow banyak dipilih karena desainnya yang sederhana, kemampuannya bekerja stabil pada berbagai kondisi debit, dan efisiensinya yang relatif tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lebih dalam parameter-parameter desain turbin cross-flow yang paling berpengaruh terhadap kinerjanya, dengan menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR). Puluhan artikel ilmiah dari tahun 2015 hingga 2024 dianalisis dari berbagai sumber terpercaya seperti ScienceDirect, IEEE Xplore, dan Google Scholar. Hasil telaah menunjukkan bahwa rasio diameter runner (D₂/D₁) yang ideal berada di kisaran 0,66–0,68 dan dapat menghasilkan efisiensi hingga 88%. Jumlah sudu terbaik berada antara 22–28 bilah, dengan sudut masuk sudu 16°–22° dan sudut keluar 90°. Penggunaan guide vane berbentuk hidrofoil dapat meningkatkan efisiensi hingga 2%, terutama saat kondisi beban parsial, sementara nosel melengkung dengan sudut masuk sekitar 50° mampu mengarahkan aliran lebih stabil dan efisien. Dari sisi material, baja karbon rendah dan stainless steel AISI 304 dinilai paling tahan terhadap tekanan dan korosi. Kajian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan sistem PLTMH yang efisien dan andal, sehingga bermanfaat langsung bagi masyarakat di daerah terpencil yang membutuhkan akses energi bersih dan berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025