Transformasi kurikulum nasional melalui Kurikulum Merdeka menuntut satuan pendidikan untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih adaptif dan berbasis digital. Namun, kesiapan institusi pendidikan, khususnya di daerah, masih sangat beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi kepala sekolah dalam implementasi manajemen kurikulum digital di SMP Negeri Kutai Kartanegara serta menganalisis dampaknya terhadap mutu pendidikan. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan paradigma post-positivistik, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan model Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah memainkan peran sentral melalui gaya kepemimpinan visioner dan kolaboratif, dengan strategi utama meliputi pelatihan guru, pengembangan perangkat ajar digital, dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Faktor pendukung antara lain keterbukaan staf terhadap inovasi dan komunikasi efektif, sementara kendala mencakup keterbatasan infrastruktur dan literasi digital guru. Penelitian ini memperkuat pentingnya kepemimpinan transformasional dan partisipatif dalam keberhasilan implementasi kurikulum digital serta menyarankan perlunya penguatan pelatihan dan dukungan kebijakan secara berkelanjutan. Hasil ini diharapkan dapat menjadi rujukan strategis bagi sekolah dan pengambil kebijakan dalam merancang kebijakan pendidikan berbasis digital di masa depan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025