Implementasi teknologi informasi tidak lepas dari risiko (Information Technology Risk) yang dapat berdampak pada pencapaian tujuan organisasi. Mengingat keterkaitannya yang tinggi dengan kemajuan teknologi, tim BRINESIA memiliki kewajiban untuk menjadi unit yang memerlukan perlindungan keamanan informasi guna menjaga kualitas keamanan data, termasuk aset-aset yang dimiliki. Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kebocoran data, kerusakan, ketidakakuratan, ketidaktersediaan, atau gangguan lain terhadap informasi, penting untuk melakukan penilaian terhadap risiko. Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kemungkinan terjadinya kegagalan atau risiko. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah FMEA (Failure Mode & Effect Analysis), yang merupakan pendekatan terstruktur untuk mendeteksi dan memberi peringkat pada mode kegagalan dengan cara menilai severity, occurrence, dan detection, sehingga menghasilkan Risk Priority Number (RPN). Metode ini juga memberikan saran untuk mitigasi risiko sesuai dengan standar ISO/IEC 27001:2013. Penelitian ini mengidentifikasi level potensi mode failure mode pada informasi yang diurus oleh tim BRINESIA, menentukan prioritas risiko, serta menyediakan pedoman mitigasi risiko yang bermanfaat bagi tim BRINESIA dalam menerapkan kontrol keamanan informasi.Kata Kunci: FMEA (Failure Mode & Effect Analysis), Risk Priority Number, ISO/IEC 27001:2013, mitigasi risiko.
Copyrights © 2025