Teknologi informasi memliki peranan yang sangat penting untuk mendukung operasional sebuah organisasi dan bisnis. Saat ini, teknologi informasi telah diterapkan di segala bidang, termasuk dalam bisnis otomotif seperti dealer mobil. Akastra Toyota adalah salah satu dealer resmi yang telah mengimplementasikan teknologi informasi untuk melakukan operasional proses bisnisnya menggunakan Dealer Management System. Namun dalam implementasinya ditemukan permasalahan seperti tidak dijalankannya beberapa proses operasional sistem, adanya duplikasi pekerjaan secara manual dan sistem, serta komponen pendukung sistem yang terkadang bermasalah, sehingga berdampak pada efektivitas dan efisiensi sistem. Untuk menjawab permasalahan yang ditemukan, maka perlu dilakukan evaluasi kinerja tata kelola teknologi informasi menggunakan framework COBIT 5. Metode kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan kuesioner. Evaluasi tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi berdasarkan proses DSS01 (Manage Operations), DSS03 (Manage Problems), dan DSS06 (Manage Business Process Controls), serta untuk memberikan rekomendasi perbaikan dalam penerapan tata kelola teknologi informasi yang berjalan. Dari hasil penelitian, tingkat kapabilitas DSS01 dan DSS06 berada pada level 3 (Established Process) dengan nilai kapabilitas DSS01 adalah 3,00 dan nilai kapabilitas DSS06 adalah 3,05. Untuk proses DSS03 ada di level 2 (Managed Process) dengan nilai kapabilitas 2,32. Sementara harapan di masa mendatanag berada pada level 4 (Predictable Process). Dari hasil tersebut dibuatlah rekomendasi untuk DSS01 yaitu mengadakan sistem helpdesk yang memuat menu backup log dan log peristiwa, mengadakan kontrak kerjasama dengan penyedia layanan, serta menambahkan aturan pemantauan aset dan kondisi peristiwa beserta dashboard untuk pemantauan. Rekomendasi untuk DSS03 yaitu mendefinisikan kriteria klasifikasi masalah beserta skema klasifikasinya, mengadakan sistem helpdesk yang memuat daftar masalah, laporan status, dan laporan penyelesaian masalah, serta melakukan analisis mendalam pada tren masalah untuk menemukan solusi berkelanjutan. Dan rekomendasi untuk DSS06 yaitu membuat laporan bulanan mengenai pemrosesan informasi, pelanggaran, dan hasil mutu setiap proses. Selain itu mengadakan dashboard monitoring dan media komunikasi antar pihak terkait, serta membuat panduan mengenai persyaratan work product, proses dokumentasi, dan proses kontrol.