Media pembelajaran yang tidak efektif menjadi salah satu permasalahan pembelajaran saat ini, media herbarium kering dinilai mampu menjadi media pembelajaran yang cocok digunakan bagi peserta didik, sehingga menyajikan contoh tumbuhan nyata tidak hanya berupa gambar. Media herbarium kering memiliki potensi besar sebagai media pembelajaran konkrit, karena melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini menjelaskan media herbarium kering terhadap hasil belajar siswa. Penelitian dilaksanakan di MTs Nurul Iman Tegalpasir Jambesari Darus Sholah Bondowoso. Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan yaitu model Siklus Kurt Lewin dengan tahapan: 1) Perencanaan, mencakup penyusunan modul, media pembelajaran, membuat LKPD, membuat lembar observasi, dan soal, 2) Pelaksanaan, mencakup pertemuan pertama dan pertemuan kedua, pertemuan pertama menjelaskan media herbarium kering sejak memilih tumbuhan yang baik, peserta didik juga mengerjakan soal pretest dan posttest. Pertemuan kedua mengumpulkan LKPD dan berdiskusi mempresentasikan hasil pembuatan media herbarium kering, 3) observasi, mencakup guru mata pelajaran IPA bertugas sebagai observer yang mengisi tabel ceklist, 4) refleksi, mencakup peserta didik yang menunjukkan sikap antusiasme dalam mendengarkan penjelasan guru (peneliti). Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, tes. Pada tes awal, sebanyak 42, 86% peserta didik mendapatkan skor di bawah 70, namun setelah intervensi terjadi peningkatan sebanyak 78, 57% peserta didik memperoleh nilai di atas 70. Dapat disimpulkan bahwa, penelitian media herbarium kering dapat meningkatkan hasil belajar. Media ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik, tetapi juga membantu guru dalam menyampaikan materi yang lebih efektif.
Copyrights © 2025