Posyandu Lansia merupakan layanan kesehatan berbasis masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan lansia melalui pemantauan kesehatan, edukasi, serta kegiatan sosial. Namun, pelaksanaannya sering terkendala partisipasi rendah, keterbatasan sumber daya, pendanaan, dan minimnya inovasi. Di sisi lain, pengelolaan sampah anorganik yang bernilai ekonomis masih kurang optimal. Untuk menjawab tantangan tersebut, diusulkan program pemberdayaan yang mengintegrasikan Posyandu Lansia dengan bank sampah. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia di daerah binaan Jl. Karang Rejo, Komplek Puskopad Kel. Guntung Manggis Kec. Landasan Ulin Banjarbaru, melalui pemenuhan dasar kesehatan berdasarkan kajian prioritas masalah. Metode yang digunakan adalah Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) melalui survei, observasi, FGD, dan penyuluhan kepada 50 peserta. Fokus kegiatan mencakup empat aspek: integrasi bank sampah, penyuluhan penyakit tidak menular (PTM), pelatihan bantuan hidup dasar, serta skrining PTM meliputi Hipertensi, DM, Kolesterol, dan Asam Urat. Tahapan kegiatan meliputi persiapan (koordinasi, penyusunan modul, penyediaan sarana), sosialisasi program kepada masyarakat dan kader, implementasi berupa pelatihan, pendampingan, dan penerapan inovasi, serta monitoring dan evaluasi berdasarkan indikator capaian, partisipasi, dan perubahan perilaku. Hasil kegiatan menunjukkan tiga program mencapai target 100% yaitu integrasi bank sampah, penyuluhan PTM, dan pelatihan bantuan hidup dasar. Sementara skrining PTM mencapai 76%. Program ini terbukti efektif memberdayakan lansia agar lebih sehat, mandiri, dan bernilai ekonomis. Kesimpulannya, pengabdian ini berdampak positif terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku masyarakat, sekaligus memperkuat fungsi posyandu sebagai pusat pemberdayaan berbasis kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.
Copyrights © 2025