Rendahnya budaya literasi dan numerasi merupakan salah satu permasalahan fundamental dalam dunia pendidikan, termasuk di lingkungan sekolah berbasis pondok pesantren seperti SMPIT Harapan Bunda. Kompetensi ini krusial karena menjadi dasar bagi siswa untuk mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan budaya literasi serta numerasi di kalangan santri melalui pendekatan yang interaktif. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi tiga tahap utama: (1) sosialisasi mengenai pentingnya literasi; (2) pembentukan pojok literasi dan numerasi yang dilengkapi koleksi buku dan permainan edukatif (rubik, lego, uno) ; serta (3) pendampingan dan evaluasi menggunakan observasi dan tes (pre-test dan post-test). Hasil kegiatan menunjukkan adanya perubahan positif pada pemanfaatan waktu luang santri dengan aktivitas membaca dan bermain permainan edukatif. Secara kuantitatif, terjadi peningkatan signifikan pada kemampuan numerasi santri, yang terukur dari persentase penyelesaian permainan rubik yang naik dari 43,75% pada pre-test menjadi 83,33% pada post-test.
Copyrights © 2025