Penelitian ini membahas strategi branding Kota Pekalongan berbasis budaya dan teknologi untuk meningkatkan daya tarik wisata dan investasi. Latar belakang penelitian didasarkan pada posisi Pekalongan sebagai The World’s City of Batik, dengan tantangan globalisasi dan kebutuhan pemanfaatan teknologi digital dalam pembangunan kota. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi kasus, melalui analisis literatur, dokumen, dan prosiding akademik terkait branding, budaya, dan smart city. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batik sebagai identitas budaya memiliki peran sentral dalam memperkuat citra kota. Integrasi teknologi smart city (Artificial Intelligence, Geographic Information System, Internet of Things, serta media digital) mendukung promosi, memperluas pasar batik, dan memperkaya pengalaman wisatawan. Branding berbasis budaya–teknologi juga menciptakan peluang investasi pada sektor pariwisata, industri kreatif, dan pendidikan batik. Tantangan utama meliputi keterbatasan infrastruktur TIK, literasi digital yang rendah, dan risiko komodifikasi budaya, yang dapat diatasi melalui kolaborasi pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat. Kesimpulannya, branding berbasis budaya dan teknologi merupakan strategi efektif untuk memperkuat identitas Pekalongan, meningkatkan daya saing wisata, menarik investasi, serta membangun ekosistem kota yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025