Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular “the silent killer” tanpa gejala, menyebabkan komplikasi inflamasi kronis. C-Reactive Protein (CRP) adalah penanda inflamasi, diproduksi hati saat terjadi inflamasi. Tujuan penelitian mengetahui kadar CRP penderita hipertensi ibu-ibu PKK Dusun Semanding, Malang. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan teknik purposive sampling. Sampel 30 responden, 20 teridentifikasi mengalami hipertensi. Hasil penelitian separuh responden 10 (50%) menderita hipertensi tingkat 1 (140-159 atau 90-99 mmHg). Sebagian besar responden berusia pertengahan (46-59 tahun) sebanyak 12(60%) responden. Hasil tes untuk kadar C-Reactive Protein (CRP) metode lateks aglutinasi menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden 17 (85%) memiliki kadar CRP normal (<6 mg/L) pada rentang usia dewasa akhir – usia pertengahan (36 -59 tahun). sementara sebagian kecil 3 (15%) responden kadar CRP positif; 2 responden (10%) dengan titer 1/2 (12 mg/L), dan satu responden (5%) dengan titer 1/8 (48 mg/L) semuanya berusia lanjut (60-90 tahun). Hasil korelasi pearson tidak ada hubungan antara tingkat keparahan hipertensi dengan kadar C-Reactive Protein (CRP) pada ibu-ibu PKK (p=0,064). Hasil kuesioner sejalan dengan penelitian disebabkan sebagian besar penderita hipertensi melakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki, jogging, bulu tangkis 11 (55%) responden dan rutin mengonsumsi obat antihipertensi 8 (40%) responden. Kedua faktor ini berperan penting dalam menstabilkan tekanan darah dan mengurangi resiko inflamasi.
Copyrights © 2025