Risiko wildlife hazard di bandar udara, khususnya bird strike, merupakan ancaman serius terhadap keselamatan penerbangan yang semakin meningkat seiring urbanisasi dan perubahan ekosistem sekitar bandar udara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan dalam pengelolaan bahaya satwa liar serta mengevaluasi strategi mitigasi berbasis teknologi dan pengelolaan habitat. Penelitian ini menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dan analisis dokumen dari berbagai studi kasus di Indonesia dan luar negeri. Hasil menunjukkan bahwa pengelolaan risiko satwa liar belum optimal akibat keterbatasan sumber daya manusia, teknologi, dan koordinasi antarunit. Teknologi seperti radar ornithologi dan GIS terbukti membantu pemetaan zona risiko, sementara pengelolaan vegetasi dan sumber air memainkan peran penting dalam mengurangi daya tarik habitat. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan kebijakan keselamatan penerbangan yang adaptif dan berbasis ekologi. Kesimpulan menekankan perlunya integrasi strategi teknologi dan habitat, peningkatan kapasitas kelembagaan, serta penelitian lebih lanjut dengan pendekatan lapangan dan partisipatif untuk memperkaya pemahaman dan efektivitas mitigasi di berbagai konteks.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025