Setiap peserta didik memiliki kebutuhan, minat, dan kemampuan belajar yang berbeda, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus yang belajar bersama dalam satu kelas. Kelas inklusi menuntut pendekatan pembelajaran yang fleksibel dan responsif terhadap keragaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas inklusi di Habibie School Pekanbaru. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Teori utama yang mendasari penelitian ini adalah teori diferensiasi pembelajaran dari Carol Ann Tomlinson dan teori multiple intelligences dari Howard Gardner. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi yang dianalisis secara deskriptif. Subjek peneliti adalah kepala sekolah, 2 orang guru, 2 orang siswa, 1 orang wali murid danĀ 1 orang guru non-akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di kelas inklusi Habibie School telah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam aspek konten, proses, dan produk, yang disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar setiap siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus. Implementasi strategi ini berdampak positif terhadap hasil belajar siswa, baik dari sisi akademik maupun perkembangan sosial-emosional. Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu kompetensi guru, keberagaman profil siswa, sarana prasarana sekolah, dukungan orang tua dan kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan berkelanjutan bagi guru untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas inklusi.
Copyrights © 2025