Pesatnya perkembangan startup di Makassar memicu risiko burnout dan beban kerja tinggi yang mendorong turnover intention, namun mindfulness dapat mereduksi dampak negatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh burnout, beban kerja, dan mindfulness terhadap turnover intention karyawan pada perusahaan startup di Makassar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan explanatory research design pada 120 karyawan startup yang dipilih dengan purposive sampling. Instrumen berupa kuesioner skala Likert lima poin, sedangkan data dianalisis dengan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan burnout dan beban kerja berpengaruh positif signifikan terhadap turnover intention, sementara mindfulness berpengaruh negatif signifikan serta memoderasi hubungan burnout dan beban kerja dengan memperlemah pengaruh keduanya. Temuan ini menegaskan bahwa burnout dan beban kerja merupakan faktor risiko utama, sedangkan mindfulness berperan sebagai faktor protektif. Implikasi praktisnya adalah pentingnya distribusi beban kerja yang proporsional, pemantauan burnout, serta penerapan program mindfulness sebagai strategi retensi karyawan startup. Keywords: Beban Kerja, Burnout, Mindfulness, Startup, Turnover Intention
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025