Latar Belakang: Pemeriksaan radiografi toraks merupakan tes pencitraan yang paling banyak digunakan. Radiografi toraks berguna untuk skrining, diagnosis dan pengelolaan berbagai kondisi dan penyakit. Keterampilan membaca dan membuat interpretasi radiografi toraks dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Penelitian ini menilai kemampuan interpretasi radiografi toraks oleh dokter muda kepaniteraan klinik Unika Atma Jaya, dan hubungan indeks prestasi kumulatif, pengalaman stase dan bimbingan dengan kemampuan tersebut. Metode: Studi observasional analitik dengan rancangan penelitian potong-lintang dilakukan pada 54 dokter muda kepaniteraan klinik Unika Atma Jaya yang sudah menyelesaikan stase Radiologi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner demografi dan tes pembacaan yang terdiri dari 11 kasus radiografi toraks. Analisis data menggunakan aplikasi pengolahan data, dan data diolah secara univariat dan bivariat menggunakan uji Pearson Correlation dan uji Fisher Exact. Hasil: Kemampuan interpretasi yang baik dimiliki oleh 88,8% responden. Terdapat hubungan bermakna antara indeks prestasi kumulatif dan kemampuan interpretasi radiografi toraks (p=0,0198). Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengalaman stase dan bimbingan. Simpulan: Mayoritas kemampuan interpretasi radiografi toraks dokter muda kepaniteraan klinik Unika Atma Jaya adalah baik (88,8%) yang memiliki hubungan positif kuat dengan nilai IPK.
Copyrights © 2025