Pertambangan emas skala kecil (PESK) masih marak di berbagai daerah Indonesia, termasuk di Desa Kaidundu, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Aktivitas ini kerap menggunakan merkuri sebagai bahan amalgamasi, meskipun telah diketahui bersifat toksik bagi manusia dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesadaran masyarakat Desa Kaidundu terhadap bahaya merkuri, meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode survei terhadap 21 responden. Hasil menunjukkan bahwa meskipun 70% masyarakat mengetahui bahwa merkuri berbahaya, hanya 26% yang memahami dampak kesehatannya secara rinci. Sebagian besar masih menggunakan merkuri karena alasan ekonomi dan keterbatasan akses informasi. Rekomendasi utama dari penelitian ini adalah perlunya edukasi dan penyuluhan terpadu, serta penyediaan teknologi alternatif pengolahan emas tanpa merkuri.
Copyrights © 2025