Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan mekanisme demokrasi yang bertujuan untuk memilih pemimpin yang memiliki kompetensi dan integritas dalam menjalankan pemerintahan daerah. Namun, berbagai tantangan seperti politik uang, rendahnya partisipasi pemilih, dan lemahnya pengawasan sering kali memengaruhi kualitas kepala daerah terpilih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses Pilkada berpengaruh terhadap kualitas kepemimpinan kepala daerah, khususnya dari aspek kompetensi dan integritas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi pola dan faktor yang memengaruhi kualitas kepemimpinan kepala daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas kepemimpinan kepala daerah yang terpilih dalam Pilkada sangat dipengaruhi oleh proses seleksi yang transparan, bebas dari politik transaksional, serta adanya pengawasan yang ketat terhadap kinerja mereka. Ditemukan bahwa tantangan utama dalam Pilkada, seperti politik uang, intervensi oligarki, dan polarisasi politik, dapat menghambat lahirnya pemimpin yang kompeten dan berintegritas. Selain itu, hasil penelitian juga menyoroti pentingnya evaluasi kinerja yang berkelanjutan serta program peningkatan kapasitas kepemimpinan agar kepala daerah dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab. Dengan adanya sistem yang lebih transparan dan partisipasi aktif masyarakat, Pilkada dapat menjadi mekanisme yang efektif dalam menciptakan pemimpin daerah yang berkualitas dan berorientasi pada kepentingan publik.
Copyrights © 2025