Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat budaya mutu di SMP Negeri Kecamatan Payakumbuh Timur melalui tujuh indikator utama, yaitu kepemimpinan berorientasi mutu, partisipasi warga sekolah, komitmen terhadap mutu, perbaikan berkelanjutan, penghargaan terhadap yang berprestasi, fokus pada kepuasan stakeholder, serta lingkungan fisik dan sosial yang mendukung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel sebanyak 60 guru ditentukan melalui teknik proportional random sampling dari populasi 138 guru di empat sekolah. Instrumen berupa angket skala sikap ditinjau dari validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya mutu berada pada kategori tinggi dengan skor rata-rata 4,23 dan tingkat capaian responden sebesar 84,86%. Indikator tertinggi terdapat pada aspek lingkungan fisik dan sosial serta komitmen terhadap mutu, sedangkan indikator terendah pada fokus kepuasan stakeholder. Pembahasan mengungkap bahwa peran guru sangat menonjol dalam menggerakkan budaya mutu, sementara keterlibatan orang tua dan pemanfaatan teknologi pembelajaran masih menjadi tantangan. Penelitian ini memberikan kontribusi baru berupa penguatan posisi guru sebagai penggerak utama budaya mutu di sekolah. Implikasi dari temuan ini mendorong pentingnya kebijakan sekolah berbasis kolaborasi, umpan balik stakeholder, dan transformasi digital. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan pendekatan observasional langsung dengan instrumen yang lebih komprehensif untuk menggali peran pemangku kepentingan eksternal secara lebih mendalam.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025