Penelitian ini bertujuan menganalisis keterampilan berbicara sebagai bentuk modal sosial dan mengeksplorasi strategi pengajaran komunikasi lisan dalam konteks transformasi digital dari perspektif sosiologis. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur sistematis, menganalisis publikasi akademik dari berbagai database elektronik periode 2000-2024 menggunakan framework analisis tematik Braun dan Clarke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara merupakan embodied cultural capital yang dapat dikonversi menjadi modal sosial melalui pembentukan jaringan dan akses terhadap sumber daya sosial, dengan distribusi yang tidak merata dalam masyarakat berdasarkan kelas sosial dan akses teknologi. Era digital menciptakan bentuk-bentuk baru modal komunikatif yang mencakup kompetensi untuk berkomunikasi melalui platform digital dan mengelola identitas dalam networked publics. Transformasi strategi pengajaran komunikasi lisan memerlukan pedagogi transformatif yang mengintegrasikan teknologi, mengembangkan critical communicative competence, dan mengakui keragaman repertoire komunikatif siswa. Temuan mengungkapkan bahwa digital divide memperburuk ketidaksetaraan dalam akses terhadap pengembangan modal komunikatif, menuntut intervensi kebijakan komprehensif yang address multiple levels dari individual skills hingga structural changes dalam sistem pendidikan. Penelitian ini menekankan pentingnya positioning pengajaran komunikasi lisan sebagai proses emancipatory yang berkontribusi pada keadilan sosial dan transformasi struktur sosial dalam masyarakat digital.
Copyrights © 2024