ABSTRAK. Perkembangan peternakan di Indonesia secara umum masih memprihatinkan. Sebagian besar produksi daging sapi di Indonesia hampir seluruhnya diperoleh dari peternakan rakyat (78%), sisanya dari impor. Penelitian bertujuan untuk mengetahui manajemen pemeliharaan dan pakan ternak sapi Aceh di Kecamatan Pantan Cuaca Kabupaten Gayo Lues. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yang terdiri dari data primer dan data sekunder, peenentuan responden berdasarkan purposive sampling yaitu memilih lokasi yeng memiliki petrnak sapi Aceh terbanyak. Data primer diperoleh langsung di ambil dari lapangan melalui wawancara dengan setiap peternak sapi Aceh, sedangkan data sekunder didapat dari instansi-instansi yang terkait. Data yang diperoleh kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan deskripsi . Hasil penelitian yang telah dilaksanakan yaitu jumlah ternak sapi yang dipelihara adalah sapi Aceh. Manajemen pemeliharaan dan pemberian pakan yang diterapkan peternak masih belum tepat dan belum memenuhi standar dalam pemeliharaan yang benar sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pakan. Rataan (68%) peternak pemielihara ternaknya secara semi intensif sehingga jumlah pakan yang diberikan belum memenuhi kebutuhan, untuk intensif ternak diberi pakan berupa konsentrat, serta frekuensi dan cara pemberian pakan yang sudah tepat. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat peternak sapi Aceh belum menerapkan manajemen pemeliharaan dan pemberian pakan yang baik terhadap ternak sapi Aceh.ABSTRACT. The development of livestock farming in Indonesia is generally concerning. Most of the beef production in Indonesia is almost entirely obtained from smallholder farms (78%), with the remainder coming from imports. The study aims to examine the management of husbandry and feed for Aceh cattle in Pantan Cuaca District, Gayo Lues Regency. The research method used is a survey method that includes primary and secondary data, with respondent selection based on purposive sampling, which means choosing locations with the highest number of Aceh cattle farmers. Primary data is directly collected from the field through interviews with each Aceh cattle farmer, while secondary data is obtained from related institutions. The data collected is then processed and presented in the form of tables and descriptions. The results of the study show that the number of cattle being raised is Aceh cattle. The management of husbandry and feed provided by farmers is still inadequate and does not meet the proper standards for husbandry and feed requirements. On average (68%) of the farmers manage their cattle semi-intensively, so the amount of feed provided does not meet the needs; in contrast, in intensive systems, cattle are given concentrate feed, with proper frequency and methods of feed provision. The study indicates that Aceh cattle farmers have not yet implemented good management practices for husbandry and feeding of Aceh cattle.Â
Copyrights © 2025