Artikel ini membahas implementasi praktik Tajhizul Mayyit yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN di Desa Muara Botung sebagai upaya meningkatkan wawasan religius warga. Kegiatan diawali dengan pemberian materi pada 5 Agustus 2024 yang membahas tata cara pengurusan jenazah sesuai syariat Islam, kemudian dilanjutkan dengan praktik pada Rabu malam, 13 Agustus 2024. Praktik dilakukan menggunakan boneka sebagai simulasi jenazah, tiga ember berlabel air bersih, air sabun, dan air kapur barus, serta lembaran doa yang memuat niat memandikan, mewudukan, menyiram, mengkafani, hingga menyolatkan jenazah. Peserta kegiatan mayoritas adalah ibu-ibu masyarakat setempat yang terlibat aktif dalam simulasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam pengurusan jenazah, sekaligus memperkuat nilai religiusitas dan solidaritas sosial. Temuan ini sejalan dengan penelitian pengabdian serupa di berbagai daerah yang menegaskan pentingnya pelatihan Tajhizul Mayyit dalam membekali keterampilan praktis masyarakat Muslim. Kegiatan ini merekomendasikan pelatihan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda, agar pemahaman keagamaan dapat diwariskan secara berkesinambungan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025