Industri perikanan budidaya laut menghadapi tantangan besar dalam pengendalian penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen. Salah satu patogen yang sering menyerang ikan budidaya adalah Vibrio parahaemolyticus, yang dapat menyebabkan vibriosis pada ikan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter bakteri patogen Vibrio parahaemolyticus yang ditemukan pada ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) di perairan Teluk Hurun, Lampung, serta menguji potensi antibakterinya. Karakterisasi bakteri V. parahaemolyticus meliputi uji media selektif CHROMagar Vibrio (CV), konfirmasi gen toxR dengan metode PCR, aktivitas hemolitik pada medium blood agar plate (BAP)  uji biokimia dengan metode API 20E, uji patogenisitas secara in vio pada bawal bintang, dan uji sensitivitas terhadap antibiotik dan bahan antimikrobia. Hasil penelitian menunjukkan bakteri V. parahaemolyticus tumbuh pada media CAV dengan warna biru kemerahan, teramplifikasi gen toxR, hemolitik positif, morfologi koloni berwarna krem dengan tepi bergelombang, mampu memfermentasi beberapa karbohidrat, termasuk glukosa, mannitol, dan sukrosa. Uji patogenisitas in vivo pada ikan bawal bintang menunjukkan gejala klinis berupa lesu, peradangan pada sirip, dan perdarahan, yang menandakan bahwa Vibrio parahaemolyticus merupakan patogen penyebab vibriosis pada ikan. Uji antibakteri menunjukkan bahwa enrofloxacin adalah antibiotik yang paling efektif, diikuti oleh tetrasiklin dan oksitetrasiklin. Ekstrak jintan hitam menunjukkan hasil yang lebih bervariasi, meskipun tetap menunjukkan potensi antibakteri alami. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dasar yang lebih kuat untuk pengendalian vibriosis di perikanan budidaya serta mendorong pengembangan alternatif antibakteri alami.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025