Fisika sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi siswa, terutama karena pendekatan pembelajaran yang cenderung teoritis dan minimnya keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kondisi ini menjadi tantangan serius untuk menumbuhkan minat belajar fisika. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk mengatasi stigma negatif tersebut pada siswa SMAN 1 Mamasa melalui pendekatan yang memadukan kearifan lokal dan teknologi. Kegiatan PkM ini menerapkan media pembelajaran interaktif berbasis Scratch dengan simulasi permainan tradisional Mamasa untuk menjembatani kesenjangan antara konsep fisika yang abstrak dan realitas budaya. Keberhasilan program dievaluasi melalui angket kepuasan peserta dan analisis N-Gain untuk mengukur perubahan sikap siswa. Hasilnya menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi pada aspek materi, partisipasi, dan pelayanan, dengan mayoritas siswa menyatakan puas. Selain itu, analisis N-Gain menunjukkan adanya peningkatan sikap positif siswa terhadap fisika, yang membuktikan bahwa program ini efektif. Temuan ini membuktikan bahwa pembelajaran fisika tidak harus terbatas pada ruang kelas, melainkan dapat menjadi lebih relevan dan menyenangkan melalui model yang kontekstual dan berbasis budaya. Pendekatan ini memiliki potensi besar untuk direplikasi dan berkontribusi pada pelestarian budaya lokal.
Copyrights © 2025