Desa Tongke-Tongke, Kecamatan Sinjai Timur, merupakan wilayah yang mengandalkan sektor pertanian dan perikanan sebagai mata pencaharian utama penduduknya. Meskipun kedua sektor ini sama-sama penting dalam menopang ekonomi lokal, terdapat indikasi perbedaan signifikan dalam tingkat kesejahteraan pelaku usahanya. Permasalahan yang sering muncul adalah ketimpangan pendapatan antara petani padi dan petambak udang, yang diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial ekonomi serta karakteristik usaha masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kondisi sosial ekonomi dan pendapatan antara petani padi dan petambak udang di Desa Tongke-Tongke, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan kedua kelompok tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada responden dari kalangan petani padi dan petambak udang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan kedua kelompok, di mana petambak udang memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan petani padi. Usaha tani padi cenderung memiliki biaya produksi yang lebih rendah namun berisiko tinggi terhadap faktor eksternal seperti musim, hama, dan harga pasar. Sementara itu, tambak udang membutuhkan biaya produksi lebih tinggi, terutama untuk benur, pakan, dan pengelolaan kualitas air, namun menawarkan nilai jual yang lebih tinggi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan pendapatan dipengaruhi oleh besarnya biaya produksi dan nilai jual hasil panen. Oleh karena itu, peningkatan efisiensi, adopsi teknologi, dan dukungan pemerintah menjadi kunci dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kedua kelompok pelaku usaha ini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025