Abstract: This study aims to describe the contribution of tutors in improving barista skills in extracurricular activities at the Budi Utama Community Learning Center (PKBM) in Surabaya. Other objectives are to identify supporting and inhibiting factors, and to assess the training outcomes achieved by participants. The method used in this study is a descriptive qualitative approach, collecting data through interviews, field observations, and documentation. The research findings indicate that tutors play a crucial role as motivators, facilitators, and technical guides. In addition to providing theoretical explanations of coffee brewing techniques and how to use an espresso machine, tutors also interact directly with participants during practice sessions. This method has proven effective in improving technical understanding, building self-confidence, and developing participants' professional attitudes. Supporting factors identified include tutor enthusiasm, high participant interest, and the availability of adequate practice facilities. On the other hand, inhibiting factors include limited modern equipment, raw materials, and limited learning time because many participants also work. Nevertheless, this training successfully improved participants' skills, enabling them to serve standard beverages such as espresso and cappuccino. Some participants even have plans to open their own coffee businesses. In conclusion, non-formal education through PKBM plays an important role in developing vocational skills for the younger generation, with tutors as a key element in the success of the program. Abstrak: Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan kontribusi tutor dalam meningkatkan kemampuan barista pada kegiatan ekstrakurikuler di PKBM Budi Utama, Surabaya. Tujuan lainnya adalah untuk mengenali faktor-faktor yang mendukung serta yang menghambat, dan untuk menilai hasil pelatihan yang dicapai oleh para peserta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara, observasi di lapangan, dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tutor memiliki peran yang sangat penting sebagai motivator, fasilitator, dan pembimbing teknis. Selain memberikan penjelasan teori tentang teknik penyeduhan kopi dan cara menggunakan mesin espresso, tutor juga berinteraksi langsung dengan peserta selama praktik. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman teknis, menciptakan kepercayaan diri, serta mengembangkan sikap profesional peserta. Faktor-faktor pendukung yang ditemukan meliputi semangat tutor, minat peserta yang tinggi, dan ketersediaan fasilitas praktik yang memadai. Di sisi lain, faktor penghambat meliputi keterbatasan alat modern, bahan baku, serta waktu belajar yang terbatas karena banyak peserta juga bekerja. Walaupun begitu, pelatihan ini berhasil meningkatkan keterampilan peserta, sehingga mereka dapat menyajikan minuman standar seperti espresso dan cappuccino. Beberapa peserta bahkan memiliki rencana untuk membuka usaha kopi secara mandiri. Kesimpulannya, pendidikan nonformal melalui PKBM memainkan peran penting dalam mengembangkan keterampilan vokasional bagi generasi muda, dengan tutor sebagai elemen kunci keberhasilan program.
Copyrights © 2025