Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mengidentifikasi aspek non-kognitif peserta didik di MA DDI Baruga, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, guna mendukung pengembangan karakter dan kesejahteraan psikologis mereka. Sebanyak 139 siswa kelas X terlibat dalam kegiatan ini melalui angket, wawancara, observasi, dan asesmen psikologis. Hasil asesmen menunjukkan keragaman gaya belajar, minat, dan bakat peserta didik, dengan gaya belajar kinestetik (30%) dan visual (38%) sebagai yang paling dominan. Namun, banyak siswa belum sepenuhnya menyadari potensi diri mereka dan kesulitan merumuskan minat secara spesifik. Kegiatan ini juga mengungkap peran kuat orang tua dan keluarga dalam membentuk aspirasi peserta didik, yang seringkali menimbulkan kesenjangan antara bakat dan pilihan karier. Kendala utama adalah rendahnya kesadaran siswa mengenai pentingnya asesmen non-kognitif serta keterbatasan waktu untuk pendampingan individual. Berdasarkan temuan ini, dirumuskan beberapa rekomendasi, yaitu pengembangan modul bimbingan karier berbasis hasil asesmen, pelatihan guru untuk mengakomodasi gaya belajar kinestetik, serta program parenting yang melibatkan orang tua dalam mendukung pengembangan non-kognitif. Rekomendasi ini sejalan dengan kebijakan pendidikan nasional yang menekankan pendidikan karakter dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Copyrights © 2025