Pendahuluan: Penuaan kulit merupakan proses biologis yang dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik, termasuk paparan sinar ultraviolet (UV) yang menyebabkan photoaging. Proses ini ditandai dengan degradasi kolagen dan elastin akibat peningkatan enzim matrix metalloproteinases (MMPs), sehingga menyebabkan keriput dan hilangnya elastisitas kulit. Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, penggunaan senyawa bioaktif dari tanaman tropis Indonesia sebagai agen antioksidan dan anti-aging semakin mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi tanaman tropis Indonesia yang kaya akan senyawa bioaktif sebagai bahan aktif dalam produk perawatan kulit alami. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental kuantitatif yang melibatkan 16 jenis tanaman tropis Indonesia. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode sonikasi dengan pelarut etanol 99,5%, diikuti dengan analisis fitokimia untuk mengidentifikasi senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik, tanin, triterpenoid, dan saponin. Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode DPPH, sedangkan total flavonoid dan total fenolik dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil: Tanaman seperti parijoto, pegagan, dan dandang gendis menunjukkan kandungan flavonoid dan fenolik yang signifikan, berpotensi sebagai inhibitor alami dalam perawatan kulit. Selain itu, identifikasi senyawa bioaktif dalam ekstrak tanaman ini mendukung pengembangan bahan alami sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan bahan sintetis dalam produk anti-aging. Simpulan: Penelitian ini mengonfirmasi bahwa tanaman tropis Indonesia memiliki potensi besar sebagai sumber antioksidan alami dan agen anti-aging dalam industri kosmetik. Pemanfaatan tanaman ini dapat mendukung inovasi produk skincare berbasis bahan alami, sejalan dengan tren konsumen yang semakin peduli terhadap keamanan dan efektivitas produk perawatan kulit.
Copyrights © 2025