Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Nagari Persiapan Lubuk Gadang Tenggara, Solok Selatan, yang sebagian besar wilayahnya berada dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Masyarakat menghadapi persoalan mendasar berupa ketidakjelasan status hukum kawasan, lemahnya kelembagaan lokal, terbatasnya akses terhadap hasil hutan bukan kayu, serta defisit kepercayaan terhadap otoritas konservasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, digunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) melalui pemetaan sosial, diskusi kelompok terarah, dan fasilitasi dialog multipihak. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa forum partisipatif mampu mengidentifikasi potensi lokal, memperkuat kebutuhan pembentukan Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Forum Nagari Konservasi (FNK), serta membuka ruang negosiasi yang lebih adil antara masyarakat dan TNKS. Temuan ini menegaskan pentingnya komunikasi deliberatif dan kemitraan konservasi yang inklusif, agar konservasi tidak hanya melindungi ekosistem tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Copyrights © 2025