Perilaku agresif di kalangan remaja, yang disebabkan oleh kesulitan dalam mengendalikan emosi, menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Penelitian kuantitatif non-eksperimental ini bertujuan untuk menganalisis apakah kelekatan remaja dan orang tua berperan sebagai mediator pada hubungan romantis orang tua dan kesulitan regulasi emosi remaja. Penelitian ini melibatkan 216 remaja berusia 12 hingga 21 tahun (M = 18,43; SD = 2,80), dengan sebagian besar peserta berjenis kelamin perempuan (78,24%), yang tinggal bersama kedua orang tua mereka setidaknya selama enam bulan terakhir. Partisipasi dilakukan melalui metode daring maupun luring. Hasil analisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) menunjukkan bahwa model kelekatan remaja dan orang tua sebagai mediator pada hubungan romantis orang tua dan kesulitan regulasi emosi memiliki kecocokan yang baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi remaja terhadap hubungan romantis orang tua berperan dalam membentuk kelekatan remaja dan orang tua, yang kemudian memprediksi tingkat kesulitan regulasi emosi mereka. Hasil penelitian ini memiliki implikasi praktis sebagai acuan dalam merancang program pengasuhan yang memprioritaskan komunikasi terbuka melalui peningkatan kualitas hubungan suami istri dan penguatan kelekatan remaja dan orang tua, sehingga dapat membantu mencegah munculnya kesulitan regulasi emosi pada remaja.
Copyrights © 2025