Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, dengan penyakit kardiovaskular termasuk gangguan jantung sebagai penyebab utama. Di tingkat komunitas, kader Posyandu berperan penting dalam deteksi dini dan edukasi ibu hamil. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader Posyandu dalam memanfaatkan Buku KIA serta mengenalkan yoga ibu hamil sebagai upaya promotif pencegahan risiko gangguan jantung. Kegiatan dilaksanakan di Desa Guntarano, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, dengan melibatkan 17 kader Posyandu dan lima ibu hamil. Metode pelatihan mencakup ceramah, diskusi kelompok, simulasi, role play, dan praktik yoga yang dipandu instruktur bersertifikat. Evaluasi menggunakan desain preāpost test dengan instrumen kuesioner pilihan ganda dan studi kasus; analisis dilakukan secara deskriptif komparatif. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan skor rata-rata pengetahuan kader dari 62,4 (pre-test) menjadi 88,7 (post-test), dengan persentase peningkatan 42,2%. Pemahaman tentang pemanfaatan buku KIA dan deteksi tanda bahaya kehamilan mencapai 100%. Namun, masih ditemukan miskonsepsi, terutama terkait kebiasaan kader yang menganggap Tablet Tambah Darah (TTD) cukup diminum saat lemas dan boleh dikonsumsi bersama teh/kopi, serta kurangnya pemahaman mengenai minimal kunjungan kehamilan. Kegiatan ini membuktikan bahwa pelatihan terstruktur dapat meningkatkan kapasitas kader dalam peran promotif dan preventif, meskipun diperlukan edukasi berkelanjutan untuk memperbaiki pemahaman yang masih keliru. Intervensi ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain sebagai model pemberdayaan kader Posyandu dalam upaya menurunkan risiko komplikasi kehamilan.
Copyrights © 2025