Rendahnya kinerja siswa Indonesia dalam matematika pada penilaian internasional, seperti PISA, mengindikasikan adanya masalah dengan strategi pembelajaran yang digunakan di sekolah. Keberhasilan belajar juga dipengaruhi oleh gaya belajar siswa, yang menunjukkan cara individu memahami dan menyerap informasi. Kebutuhan mendesak untuk penyelidikan lebih lanjut ditekankan oleh kelangkaan penelitian tentang dampak gaya belajar terhadap prestasi matematika, khususnya pada tingkat sekolah menengah pertama (Siregar & Nababan, 2022). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik terhadap kemampuan matematika siswa kelas VIII di SMPK Santo Yoseph Naikoten. Penyelidikan ini menggunakan desain korelasional dan menerapkan metodologi kuantitatif. Teknik pengambilan sampel total digunakan untuk memilih 13 siswa sebagai sampel. Data diperoleh dengan memberikan kuesioner mengenai gaya belajar dan mendokumentasikan hasil ujian tengah semester. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi Spearman Rank digunakan untuk melakukan analisis data. Temuan menunjukkan bahwa ketiga pendekatan pembelajaran tersebut tidak berdampak signifikan terhadap kinerja matematika siswa. Meskipun gaya kinestetik adalah yang paling umum, semua gaya belajar memiliki dampak yang relatif seimbang. Penelitian ini telah menghasilkan kesimpulan bahwa strategi pembelajaran yang dirancang untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar masih sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran secara keseluruhan.
Copyrights © 2025