Tawuran pelajar menjadi fenomena sosial yang terus berulang dan mencerminkan krisis karakter di kalangan generasi muda. Artikel ini mengkaji dinamika tawuran pelajar serta menelaah kebijakan yang ditegaskan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara serta wacana kebijakan "siswa masuk barak militer" yang dipopulerkan oleh Gubernur Jawa Barat sebagai solusi pembinaan disiplin dan nasionalisme. Dengan pendekatan tinjauan terhadap literatur kebijakan dan analisis isi pada pemberitaan yang relevan dengan topik penelitian, tulisan ini menyoroti solusi dalam mengatasi dinamika tawuran antar pelajar.. Hasil kajian menunjukkan bahwa gagasan menempatkan siswa ke barak militer sebagai solusi kedisiplinan dapat dipahami sebagai bentuk keprihatinan, namun perlu evaluasi menyeluruh agar tidak menimbulkan efek samping yang justru kontraproduktif. Diperlukan pendekatan holistik yang menggabungkan ketegasan, pembinaan karakter, dan perlindungan psikologis anak. Sinergi antara sekolah, keluarga, dan negara menjadi kunci dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara moral dan sosial.
Copyrights © 2025