Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi kronis yang masih tinggi di Indonesia dan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Salah satu strategi pencegahan stunting adalah dengan meningkatkan konsumsi pangan bergizi yang mudah dijangkau masyarakat. Daun kelor (Moringa oleifera) diketahui memiliki kandungan protein, zat besi, kalsium, vitamin, serta antioksidan yang tinggi sehingga berpotensi sebagai pangan fungsional. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan daun kelor dalam olahan pangan, seperti brownis kelor dan sayur kelor, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat dalam menyediakan makanan sehat bagi keluarga. Program ini menggunakan pendekatan edukasi dan pelatihan pengolahan pangan berbasis kelor kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap mulai dari Pre-test, penyuluhan mengenai pemanfaatan daun kelor serta dilakukan Post-test. Setelah itu diberikan sesi tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai gizi daun kelor, keterampilan dalam mengolah kelor menjadi produk yang lebih bervariasi, serta peningkatan minat masyarakat untuk menjadikan kelor sebagai pangan sehari-hari. Dengan demikian, pemanfaatan daun kelor dalam berbagai olahan pangan dapat menjadi strategi yang efektif dan berkelanjutan dalam mendukung upaya pencegahan stunting di masyarakat. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025